Haii, kawan-kawan semua . . . ,
Ada yang masih inget ngga sama pertanyaan ini "Bagaimana Pendidikan Kejuruan dapat Mengentaskan Kemiskinan?" Yups, bener banget itu pertanyaan salah satu dosen Qta ^_^
Setiap saat pertanyaan itu selalu dibahas, namun [mungkin] sampai detik ini belum ada jawaban yang memenuhi untuk menjawab pertanyaan diatas tadi. Hehehe . . . . Sampai-sampai aku dibuat bingung sama itu pertanyaan! Tapi kayaknya sih bukan aku aja deh yang bingung mikirin jawaban dari pertanyaan itu, Hahahaha . . . . Menurut aku sih ini kayak gini:
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan- kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Garis kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kemampuan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. Kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial
Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam hirarki kebutuhan Maslow; kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan banyak cara dan banyak orang yang terlibat didalamnya. Banyak orang yaitu semua orang, baik individu maupun kelompok masyarakat yang dianggap mampu dalam hal materi ataupun pengetahuan untuk membantu orang-orang yang dianggap tidak mampu. Banyak cara yaitu berbagai cara dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, misalnya dengan memberikan subsidi, program bapak angkat, pemberian pelatihan, dan sebagainya.
Hal yang mungkin akan lebih efektif adalah memberikan pelatihan atau keterampilan kepada orang-orang yang dianggap miskin. Dengan begitu, muncul adanya pendidikan kejuruan di kalangan orang-orang intelektual sehingga ke depannya dapat membantu masyarakat yang tergolong miskin atau dikatakan dibawah garis kemiskinan. Adanya pendidikan kejuruan ini orang dituntut dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk dapat bertahan hidup. Misalnya, seseorang memiliki minat terhadap bongkar pasang alat-alat elektronik maka orang tersebut dapat menyalurkan minatnya itu dalam bentuk pekerjaan dan berkarya sehingga dapat membantu orang di sekitarnya yang tentunya dibantu oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya itu melalui pendidikan kejuruan tersebut sehingga lebih terarah. Dengan demikian, pendidikan kejuruan mempunyai peranan penting dalam membantu mengurangi pengangguran yang ada dan dapat mengentaskan kemiskinan.
0 komentar:
Posting Komentar