Weekend, inilah hari yang aku tunggu-tunggu untuk me-refresh-kan jiwa dan pikiran dari kegiatan-kegiatan kampus yang menyita waktuku. Walau begitu juga ini merupakan jalan pilihan aku sendiri, melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi. Yups, Perguruan Tinggi itu berarti aku bukan lagi SISWA melainkan telah menjadi MAHASISWA.
Di sabtu pagi, aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Walau hari sabtu gini, tetap saja ada kegiatan yang menuntut aku pergi ke kampus. Alasan pertama, lumayan juga belajar dengan teman-teman sejurusan tanpa harus keluar uang (dasar otak anak rantauan, pikirannya itu gratis melulu, hehe..). Alasan yang selanjutnya itu, internetan gratis (gratis lagi gratis lagi, hehe..).
Ceritanya aku belajar teknik digital, belajar apa itu IC trus gimana cara mensimulasikannya. Di sela-sela belajar, aku sempatkan untuk membuka browser di notebook untuk sekedar membuka facebook juga mendownload lagu atau film. Namun sayang, kegiatan belajarnya cuma sampe jam 12.00 dikarenakan peserta yang mengikuti kegiatannya hanya sedikit. Sebenarnya sih pesertanya bisa banyakan, kalau kegiatan belajar teknik digitalnya tidak bentrok dengan kegiatan Stadium General yang diselenggarakan pihak Himpunan dengan divisi yang berbeda. Tapi ya sudahlah tidak apa-apa. Walau cuma sebentar tapi ilmunya tetap aku dapat ;)
Setelah kegiatan itu berakhir, aku menuju mesjid kampus untuk solat dzuhur bersama kakanda. Ia berjanji bakal mengajari aku belajar, karena ada tugas kuliah yang aku belum paham. Maklumlah, kakanda memiliki IQ yang lebih tinggi daripada aku, hehe...
Hari pun makin sore, tapi sayang di sabtu sore itu kenapa ko cuacanya berubah menjadi mendung dan tiba-tiba terdengar suara petir. Dalam hati aku ingin sekali pergi jalan bersamanya. Tapi kenapa juga cuaca sore itu tidak mendukung :(
Berbagai alasan aku utarakan padanya, agar ia mengerti kalau aku ingin pergi jalan bersama dia. Namun sayang, ia tak kunjung memahami maksud hatiku ini. Singkat cerita, aku pun merengek ingin pergi jalan-jalan bersama dia. Si sulung dan si bungsu memang berbeda sifat. Inilah yang terjadi padaku. Ujung-ujungnya, kita malah berantem yang akhirnya malah membuat ia kesal sekali padaku dan berkata "kamu tuh egois!" :'( aku pun menelpon salah satu sahabatku sambil menangis, namun aku tak bisa menceritakan apa yang terjadi padaku saat itu. ku tutup telpon dan langsung berlari menyebrangi jalan raya.
Dengan bermodal nekat, tanpa pikir panjang lagi aku naik angkutan umum dengan tujuan pergi menemui kakanda di rumahnya. Itu kejadiannya sekitar jam 18.35, sahabatku terus-terusan menelpon karena dia khawatir malem-malem begitu aku pergi sendirian naik angkot dan di kota besar pula. Tapi emang dasar, aku keras kepala tetap saja aku melanjutkan perjalanan menuju rumah kakanda.
Tepat pukul 19.15, aku turun di jalan bogor. Jalanan itu berbeda sekali, ketika siang ramai banyak yang mengelas namun malam begitu sepi dan gelap. Tapi aku tetap berani melanjutkan perjalanan walau rumah kakanda itu masih jauh, dan ku tempuh hanya dengan berjalan kali sekitar 15 menit dari jalan bogor itu.
Sesampainya disana, aku tak berani menemui kakandaku langsung ke rumahnya, jadi aku putuskan untuk mengajaknya bertemu di tempat makan. Ya, sembari menunggu kakanda datang aku pesan saja makan dan minum. Kebetulan aku lapar (tapi ngga lapar banget) dan daripada malu cengo sendirian nunggu kakanda datang #dalih, hahahaha
10 menit berlalu, barulah kakanda datang. Dengan pakaian dinas himpunan yang masih ia kenakan dan juga wajah yang masih kecut begitu membuatku semakin bersalah atas kejadian tadi sore. Lalu pertanyaan pertama yang ia lontarkan kepadaku "Sendirian kesini?". Aku menjawabnya dengan lirih "ya, sendiri."
Dan dari situlah awal aku meminta maaf padanya atas perilaku egois aku sama dia. Dan ia pun menerima permohonan maafku. Setelah itu, akupun diantarkannya pulang. (maaf ya aku banyak banget merepotkan kakanda).
Memang, aku dan kakanda memiliki perbedaan yang cukup banyak kalau dipikir-pikir. Tapi perbedaan itu yang bisa menyatukan kita dan mempertahankan kita hingga sekarang. Maafkan aku,kanda. Mulai saat ini aku mau belajar untuk menghargai kanda juga orang lain dan tidak lagi egois terhadap keinginanku.
#ada pepatah mengatakan " Jika kamu bisa melewati 14 hari perubahan menuju kebaikan, maka kamu akan bisa melepaskan perbuatan/sikap burukmu itu"
Memang sulit untuk mengawali sesuatu itu, namun jika kau memiliki tekad yang kuat dan didukung dengan orang-orang di sekitarku yang mendukungku juga. Aku dapat atasi semua dengan mudah dan bisa menjadi pribadi yang tidak egois ;) Semua ini aku lakukan untuk diriku sendiri, kanda, keluarga juga orang-orang yang menyayangiku.